Jenazah Laki-Laki 'Tajir Melintir' Ini Dipasangi Embel-Embel Rp 1,3 Miliar
Lucu.ME - Upacara pemakaman laki-laki asal Trinidad Tobago, Sheron Sukhedo (33) digelar dengan begitu mewah. Sebelum dikremasi, ia disiram dengan sampanye dan dibaringkan di dalam peti mati yang terbuat dari emas senilai US$ 50.000 atau sekitar Rp 687 juta.
[post_ad]
dailymail.co.uk |
Tak hanya peti mati emas, mayit laki-laki yang semasa hidupnya menjadi pengusaha sukses itu juga dipakaikan pelengkap glamor yang senilai US$100.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar. Terdiri dari kalung dan cincin berukuran besar sampai jam tangan mewah.
dailymail.co.uk |
Sepasang sepatu boots Timberland juga ditaruh di dalam peti matinya oleh seorang kerabat. Jenazah ayah dari dua orang anak ini kemudian dipindahkan dari rumah sedih ke kawasan proses kremasinya memakai kendaraan beroda empat Bentley senilai US$150.000 atau berkisar Rp 2 miliar.
dailymail.co.uk |
Upacara pemakaman yang sangat glamor ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk penghormatan terakhir. Perhiasan glamor yang dikenakannya itu pun diyakini telah dilepas sebelum jenazahnya dikremasi.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (6/4), pengusaha properti ini tewas terbunuh sesudah tertembak peluru dikala ia berada di dalam mobil. Penembakan itu terjadi di luar rumah orang renta istrinya di Trinidad Tobago pekan lalu.
Berdasarkan laporan Trindad and Tobago Guardian, sampai sekarang pihak polisi tengah menginvestigasi adanya kemungkinan hubungan keluarga dengan simpulan hidup Sukhedo. Polisi juga menyampaikan bahwa anggota geng Rasta City telah merencanakan pembunuhan Sukhedo bertahun-tahun yang lalu, meski dikala itu ia menerima sumbangan dari geng saingannya.
dailymail.co.uk |
Sukhedo juga sempat berhasil lolos dari upaya pembunuhannya dua tahun lalu. Sebagai antisipasi ia menyewa bodyguard untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Namun kali ini maut tak sanggup dihindarinya. Ia justru tewas ditembak di bersahabat kediaman orang renta sang istri.
Dua hari sesudah Sukhedo tewas, sang istri, Rachel harus dilarikan ke rumah sakit alasannya yaitu komplikasi medis. Kedua anaknya sekarang tinggal bersama saudaranya, sementara polisi masih memburu pihak yang bertanggung jawab atas simpulan hidup Sukhedo.