INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Jakarta Berpotensi Diguncang Gempa Megathrust 8,7 Sr? Ini Klarifikasi Bmkg

Jakarta Berpotensi Diguncang Gempa Megathrust  Jakarta Berpotensi Diguncang Gempa Megathrust 8,7 SR? Ini Penjelasan BMKG

Lucu.ME - Dalam beberapa hari ini warganet dihebohkan dengan gosip viral bahwa Jakarta akan diguncang gempa skala besar dengan kekuatan 8,7 SR.

Viralnya kabar ini menciptakan khawatir masyarakat, terutama alasannya ialah di Jakarta banyak gedung tinggi.
[post_ad]
Menanggapi hal tersebut, BMKG dalam situs resminya mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pemberitaan itu berasal dari diskusi terbatas antara pakar dan Pemprov DKI.


Menurut BMKG diskusi itu dilakukan untuk memitigasi potensi gempa di Jakarta mengingat Indonesia terletak di zona pertemuan lempeng tektonik aktif.

Berikut pernyataan resmi BMKG menyerupai dilansir Lucu.ME dari bisnis.com (03/05/2018):

Perlu kita pahami bersama, alasannya ialah wilayah Indonesia terletak di zona pertemuan lempeng tektonik aktif, maka Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempabumi.

Oleh alasannya ialah itu pemerintah (melalui Pusat Studi Gempa Nasional-PUSGEN) dengan didukung oleh para pakar gempa dari beberapa perguruan tinggi tinggi, lembaga/kementerian termasuk BMKG, telah menerbitkan buku "Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017" sebagai salah satu upaya dan langkah mitigasi gempabumi di Indonesia.

Peta tersebut merupakan aliran untuk mendesain konstruksi bangunan di tempat rawan gempabumi, dengan mempertimbangkan percepatan tanah akhir perambatan gelombang gempa.

Peta tersebut diterbitkan bersama buku dengan judul yang sama. Di dalam buku tersebut diinformasikan bahwa berdasarkan hasil kajian para pakar gempabumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust, dan proses penunjaman lempeng tersebut masih terjadi dengan laju 60-70 mm per tahun.

Selanjutnya, berdasarkan analisis para pakar gempabumi, gerakan penunjaman lempeng tersebut memungkinkan sanggup mengakibatkan gempa megathrust dengan kekuatan/magnitudo maksimum yang diperkirakan sanggup mencapai M 8,7.

Maka Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) berinisiatif menyelenggarakan diskusi dengan Pemprov DKI untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi gempabumi tersebut.

Jadi gotong royong diskusi tersebut dirancang untuk kalangan terbatas, antara para pakar dan pemegang kebijakan, alasannya ialah membahas hal yang cukup sensitif namun urgen untuk segera dilakukan langkah lanjut, sebagai bentuk tanggung jawab para pakar dalam menawarkan layanan keselamatan publik di tempat rawan gempabumi.

Namun ternyata ada beberapa goresan pena yang beredar viral, yang kurang sempurna dalam menyimpulkan diskusi dalam sarasehan tersebut, sehingga dimaknai berbeda oleh sebagian masyarakat. Oleh alasannya ialah itu kami perlu meluruskan kesalah pahaman tersebut, sebagai berikut:

Meski para mahir bisa menghitung asumsi Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi ketika ini belum bisa memprediksi dgn tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut. Kita pun belum bisa memastikan apakah gempa megathrust M8,7 akan benar-benar terjadi, kapan, dimana, dan berapa kekuatannya? Maka dalam ketidakpastian tersebut, yang perlu dilakukan ialah upaya mitigasi yang tepat, menyiapkan langkah-langkah kongkrit yang perlu segera dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa seandainya gempa benar-benar terjadi, khususnya dengan cara menyiapkan kesiapan masyarakat maupun inftrastrukturnya.


INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel