Tips Menghadapi Kekurangan Biaya
Pernah ga sih kita mengalami kondisi yang serba sulit! Harga barang kebutuhan yang terus naik, serta biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin tinggi, seringkali menciptakan kita khawatir. Bisakah kita memenuhi kebutuhan kita dalam jangka panjang dengan cara yang layak? Mampukah kita menyekolahkan anak di daerah yang berkualitas? Bagaimana kalau tiba-tiba terjadi perampingan karyawan dan kita termasuk yang di-PHK? Masih adakah uang yang bisa ditabung biar kita bisa pensiun sambil tetap menikmati hidup?
Hal-hal tersebut yakni sesuatu yang nyata, dan sulit rasanya untuk tidak memikirkannya. Sebab, mempunyai uang artinya sama dengan rasa bisa untuk bertahan hidup. Jika keuangan sedang surut, kita merasa pertahanan hidup kita terancam. Padahal, apa yang kita perlukan untuk bertahan dan apa yang kita yakini kita butuhkan untuk bertahan hidup yakni dua hal yang berbeda. Perasaan diri kita lah yang terancam. Sebab, mempunyai cukup uang menciptakan kita merasa berharga sebagai manusia.
Nah, sebab kekhawatiran ini kerap kita rasakan akhir-akhir ini, apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Berhentilah memikirkan hal-hal yang belum terjadi.
Kekhawatiran tentu berkaitan dengan masa depan, sementara pada dikala ini kita mungkin belum mengalami kekurangan uang. Coba pahami situasi Anda dikala ini, apakah segalanya masih sanggup Anda atasi? Setidaknya, Anda masih bisa bekerja dengan honor yang cukup baik. Pernah mendengar bahwa banyak orang tak punya tabungan, atau bahwa orang Indonesia tidak disiplin menabung? Kebanyakan dari mereka justru tak pernah mengkhawatirkan soal uang. Lagipula, terus-menerus khawatir bakal kekurangan uang toh tidak akan menuntaskan masalah. Anda malah jadi tidak produktif dikala bekerja.
2. Gunakan waktu yang ada untuk mencari uang tambahan.
Daripada menghabiskan waktu dengan mengkhawatirkan bagaimana kalau Anda kelak tidak punya uang, lebih baik gunakan waktu tersebut untuk mencari penghasilan tambahan. Entah dengan mencari pekerjaan sampingan, atau membuka bisnis kecil-kecilan. Mungkin tidak sesederhana itu mewujudkannya, tetapi paling tidak Anda telah berusaha.
3. Percaya diri.
Salah satu alasan mengapa kita mengkhawatirkan kondisi keuangan kita yakni sebab kita kurang percaya diri dengan kemampuan kita untuk mempunyai penghasilan. Percaya diri tiba dari kesuksesan, dan kesuksesan terjadi sebab kita melaksanakan tindakan nyata. Cobalah untuk melaksanakan sesuatu, tanpa terlalu ribet memikirkan hasilnya. Belajarlah dari perjuangan dan kegagalan Anda, dan jangan menyerah.
4. Tingkatkan daya saing Anda.
Bila Anda menyadari bahwa Anda kurang dilirik oleh atasan untuk menangani proyek-proyek penting, atau jarang mendapatkan kenaikan gaji, segera cermati penyebabnya. Apakah Anda kurang berani meminta kenaikan gaji, atau Anda memang tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan orang lain? Kalau memang ini jawabannya, segera tingkatkan kompetensi Anda. Ketika Anda merasa bisa melaksanakan proyek-proyek yang selama ini diberikan kepada rekan kerja, sampaikan hal itu pada atasan. Dengan mendapatkan kepercayaan dari perusahaan, Anda akan tahu bahwa Anda cukup berharga di perusahaan ini. Bila Anda memang cukup berharga, tak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?
5. Ubah gaya hidup Anda.
Cermati bagaimana gaya hidup Anda sekarang. Malas membawa makanan yang sudah dimasak ajun rumah tangga, dan lebih suka makan siang di luar kantor? Praktis terpengaruhi untuk membeli majalah, CD, DVD, atau pernak-pernik yang lucu? Tak mau kalah kalau teman Anda memborong pakaian, tas, dan sepatu yang sedang didiskon, atau membeli gadget terbaru? Nah, ubah semua kebiasaan jelek Anda tersebut. Berhematlah mulai dari hal yang paling kecil. Ketika berhemat sudah menjadi kebiasaan, tanpa Anda sadari Anda telah menyisihkan sebagian honor Anda untuk ditabung.
6. Hiduplah dengan sehat.
Dengan hidup sehat semenjak awal, Anda menabung untuk masa tua. Makan yummy semaunya, begadang, jarang olahraga, hanya akan menabung penyakit. Jangan lupa, segala penyakit yang terkenal diderita kaum urban (diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan lain sebagainya) yakni sebab kita tidak memedulikan badan kita. Tidurlah dengan cukup, minum banyak air putih, berolahraga lah secara teratur, dan gunakan cuti Anda untuk berlibur sepenuhnya.
7. Syukuri apa yang Anda miliki.
Anda masih bekerja di perusahaan yang kondisinya sehat, digaji dengan layak, diberi dukungan kesehatan dan pendidikan untuk anak, punya rumah dan kendaraan (meskipun masih mencicil), juga punya suami yang masih menawarkan nafkah secara teratur untuk keluarga. Maka, bertanggung jawablah dengan apa yang sudah Anda miliki. Artinya, Anda tidak menyi-nyiakan semua anugerah tersebut, dan menggunakannya dengan cara yang terbaik.
Dari aneka macam sumber