INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Bi Prediksi Inflasi Normal Seusai Juli


(Kamis, 1 Agustus 2013) Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan laju inflasi kembali normal sesudah Juli, alasannya yaitu imbas kenaikan harga bensin terhadap harga komoditas sudah tidak terasa. "Inflasi diperkirakan kembali menurun pada Agustus dan normal pada September," katanya di Jakarta, Kamis malam.

Agus menyampaikan inflasi Juli diluar asumsi Bank Indonesia alasannya yaitu permasalahan pasokan bawang merah, cabe dan daging mendorong kenaikan harga, bersamaan dengan usul musiman dan kenaikan ongkos produksi. "Ketiga komoditas pangan tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,88 persen dari keseluruhan inflasi Juli 2013 yang tercatat sebesar 3,29 persen," ujarnya.

Namun, lanjut Agus, kenaikan harga pangan tersebut telah menawarkan kecenderungan mereda pada ahad terakhir Juli, apalagi impor pangan akan masuk mulai awal Agustus. Untuk itu, Bank Indonesia masih akan melihat imbas dari tingginya inflasi Juli 2013 dan belum akan memutuskan apakah kembali menaikkan suku bunga pola (BI Rate) untuk menekan inflasi.

"Kami akan melihat imbas dari inflasi yang masih dalam perkiraan, meskipun lebih tinggi, dan akan kami pelajari dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), apakah perlu merespon dengan bauran kebijakan," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia memprediksi laju inflasi pada Juli sebesar 2,87 persen, namun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi juli sebesar 3,29 persen, alasannya yaitu harga komoditas pangan dan transportasi naik diluar perkiraan.

Andil terbesar penyumbang inflasi pada Juli 2013 yaitu bensin yang mencapai 0,77 persen, bawang merah 0,48 persen dan tarif angkutan dalam kota sebesar 0,45 persen. Secara keseluruhan, laju inflasi tahun kalender Januari-Juli 2013 mencapai 6,75 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 8,61 persen. Sedangkan inflasi komponen inti Juli 0,99 persen dan inflasi inti (yoy) 4,44 persen.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel