Fakta Wacana Hujan
Musim hujan kembali menyapa. Tidak hanya manusia, tanaman pun ikut mencicipi berkahnya. Tanaman yang dulunya layu kembali merekah. Ternyata tetesan air yang turun dari langit ini mempunyai fakta yang luar biasa. Simak aja seluk beluk hujan berikut ini:
- Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam
- Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.
- Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang menurut “takaran”.
- Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi
- Awan hujan pun sanggup ditemui pada ketinggian 10.000 meter
- Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm
- Ketinggian minimum awan hujan ialah 1.200 meter
- Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan amis wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'.
- Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak ibarat air biasa yang di bekukan di freezer/ kulkas.
- Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah alasannya ialah titik hujan mempunyai bentuk khusus yang meningkatkan imbas tabrakan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak mempunyai sifat tabrakan (bayangkan kalau hujan terjadi ibarat gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.
- Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi insan untuk meresonansikan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapat bukti ilmiah, para ilmuwan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”.
